Bagaimana rasanya tersentuh cinta? Apakah manis asam asin kayak permen yang dijual di warung sebelah? Atau justru susah diungkapkan dengan kata-kata?

Dari pada bingung, mending baca resensi buku Aku Tersentuh Cinta yang di tulis Oleh Teh Salsabilla Else.

Jawaban bagaimana rasanya tersentuh cinta akan kamu temukan segera.

Ikhlas Melepas dia untuk Mendapatkan Cinta Dia (Allah Subhanahuwata'ala)

Judul Buku: Aku Tersentuh Cinta

Penulis Buku: Arif Rahman Lubis

Penerbit Buku: Teladan Publishing

Cetakan: XIII

Tebal Buku: 301 halaman

Tahun Terbit: 2014

Jodoh menjadi persoalan utama di dalam kehidupan masyarakat. Memasuki usia 20 tahun keatas, dan pernyataan kapan akan segera menikah menjadi tradisi di lingkungan masyarakat.

Namun dibalik itu, terkadang orang tidak paham makna pernikahan sebenarnya.

Terlepas dari status, usia atau apapun sebagai latar belakang. Pernikahan ialah Ibadah sunnah, di dalamnya mencakup hidup bersama dengan dua karakter, keluarga, kepribadian bahkan budaya yang berbeda.

Tidak mudah menyatukan begitu saja tanpa ada visi dan misi serta ilmu pernikahan yang matang. 

Seringkali manusia terjebak atas nama cinta. Mengorbankan seluruh hidup bahkan kehormatan demi cinta. Terjebak di dunia kegelapan dengan sebutan pacaran.

Tidak sedikit tergoda menodai agama dengan pacaran berkedok taaruf. Menyedihkan mengotori ketaatan dengan akhlak yang menyebabkan kemurkaan Allah.  Pacaran menjadi trending bagi laki-laki dan perempuan di dunia dakwah, nauzubillah. 

Buku Aku Tersentuh Cinta mengantarkan pembaca untuk mengenal Allah serta tidak menodai agama dengan alasan-alasan tertentu. 

Mengajarkan cara mengenal cinta sesungguhnya,  menjemput jodoh impian dengan jalan ketaatan.  Melalui proses ta’aruf dia belum tentu akan menjadi pasangan sebelum akad diikrarkan.

Belajar mencintai dia dengan ikhlas melepaskan nya pergi atau pun tetap di sisi tanpa ada komitmen. 

Perpisahan bukanlah duka terdalam, tak perlu mengharu biru meratap kesedihan. Skenario Allah lebih indah sekali pun cinta dalam hati tidak mendapatkan jawaban. 

Selayaknya lelaki gagah nan tampan dari Persia, ditolak gadis solehah demi Abu Darda. Lelaki yang jauh lebih sederhana darinya. 

Dalam menjemput jodoh impian kita hanya perlu memantaskan diri dihadapan Allah. Berbahagia atas semua keputusan terbaik dari Allah. 

Jangan terjebak nafsu duniawi. Pacaran setelah menikah jauh lebih indah dan bernilai ibadah. Pantaskan diri dengan memperbaiki ibadah, mempelajari ilmu pernikahan, siapkan mental, fisik serta materi sebagai upaya penjemputan dan kesiapan diri menghadapi kehidupan nyata dalam pernikahan.

Perbaiki Bakti kepada orang tua untuk mendapatkan Restu serta doa dan keridhoan orang tua.

Lakukan kebiasaan-kebiasaan baik dalam beribadah agar jodoh idaman mendekat dengan cara terbaiknya. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, bisa jadi Dia belum melihat kesiapan dan kesungguhan untuk mengarungi hidup rumah tangga. Allah lebih tahu waktu dan cara yang tepat dipertemukan dengan jodoh idaman. 

Kelebihan Buku

Buku ini menjadi pengobatan jiwa yang patah karena cinta. Penolakan, cinta dalam hati dan bahkan kehilangan atas perpisahan yang tidak diharapkan. Pembaca akan mendapatkan ilmu bagaimana menjemput jodoh dengan jalan ketaatan.

Bagaimana mendapatkan Restu orang tua saat belum mendapatkan izin menikah. 

Kekurangan Buku

Bagi sebagian orang tidak banyak yang menyukai buku full color, ini sangat mengganggu. terpotongnya satu kata ke kata selanjutnya dalam satu kalimat akibat penggalan-penggalan quotes. Sehingga pembaca perlu Mengulang dari kalimat sebelumnya atau halaman sebelumnya.