Mengenal Prosa dan Bagaimana Cara Menulisnya

Mengenal Prosa dan Bagaimana Cara Menulisnya

 

Tip menulis Prosa

Menulis adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk sebagian orang tak terkecuali diri saya. Tapi tak semua orang berpendapat hal tersebut. Bagi sebagian orang menulis adalah kegiatan yang membosankan.

Terlebih lagi bagi sebagian orang menulis bukan hal yang penting  melainkan hanya sebagai penggugur kewajiban saja.

Bila dilihat dari beberapa aspek, kemungkinan menulis bisa menjadi suatu problem atau masalah dikarenakan sang penulis terlalu lama terkurung dalam dogma-dogma dan kerangka yang tidak membuat nya bebas berkarya.

Bila dilihat dari kegiatan menulis, memang  kerangka sangat penting. seperti bangunan tanpa kerangka pastilah takkan jadi. Malah yang ada akan roboh dan menjadi perkerjaan sia – sia.

Dengan kerangka sendiri penulis dapat memprioritaskan hal apa saja yang harus dilakukan.

Bagaimana mengembangkan sebuah cerita ke titik menyenangkan dan dapat membawa pembaca merasakan sensasi dari sang  penulis. Tapi dibalik itu, semua ada teknik – teknik nya lagi.

Kali ini, saya akan berbagi tip tentang bagaimana membuat sebuah tulisan  yang mudah kita buat dan layak kita banggakan.

Semua melalui perspektif saya dan saya juga akan mengambil dari beberapa perspektif lainnya.

Baiknya sebelum berbagi tip, yang biasa saya lakukan yaitu kita tinjau dahulu dari etimologi bahasanya.

Saya ambil dari portal web guru pendidikan.co.id. Untuk kali ini bahasan kita karya sastra berupa prosa.

Prosa itu Apa sih?

Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata dalam setiap baris serta tidak terikat  oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi.

Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan leksikalnya.

Kata prosa berasal dari bahasa latin yang artinya “Terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat serta berbagai jenis media lainnya.

Dari penjelasan di atas sangat jelas bahwa prosa itu karangan  bebas tanpa terikat irama dan rima nya. sehingga kita bebas menumpahkan apa yang ada di pikiran dengan gaya bahasa dan kemampuan  menulis kita tanpa harus dibatasi oleh aturan rima dan  irama. 

Jenis-jenis Prosa, Memang Ada Apa aja?

Untuk jenis – jenis prosa tidaklah berbeda dengan karya sastra lainnya yaitu ada fiksi dan non fiksi—dimana masing masing jenis memiliki kekuatan nya masing – masing.

Prosa fiksi merupakan prosa yang isi prosanya adalah hasil dari sudut pandang imajinasi si pengarang  tanpa ada sangkutpautnya dengan kenyataan. 

Sedangkan prosa non fiksi adalah prosa yang prosanya adalah hasil imajinasi yang dibubuhi informasi – informasi yang bermanfaat dan ada. Dari kedua bagian tersebut kita bisa memilih, kita jadi penghayal kah atau seorang memberi informasi dengan jalur berbeda.

Selebih dalam hal menulis prosa banyak sekali kaidah – kaidah, ciri ciri dan perkembangnya. Seperti prosa dilihat aspek perkembangan ada prosa lama, ada prosa baru. Dimana prosa lama lebih pada hikayat, sejarah, dongeng, cerita rakyat. Pokoknya berbau jaman dulu. Sedangkan prosa baru, ya seperti kita tau. Seperti cerpen, esai dan sebagainya.

Tip Menulis Prosa

Baik kita masuk ke ranah penulisan, disini saya coba berbagi bagaimana bisa menulis prosa. Selebih mohon maaf terlebih dahulu bila ada akang teteh yang lebih paham. Silahkan ditunggu di kolom komentarnya.

Kita saling berbagi bersama memajukan dunia literasi. Baiklah kita kembali ke poin nya 

1.Tanya pada hati apa yang dirasakan.

Mengapa ini poin pertama, karena kita akan menulis berdasarkan rasa suka bukan karena paksaan. Biasanya apa yang disukai akan menghasilkan sesuatu yang terbaik.

Karena dibuat dari hati maka tulisan kita memiliki nyawa. Kang Harris dari FLP wilayah Jawa Barat pernah bersabda, "Tulisanmu adalah anakmu"

Maka perlakukan dia sebaik mungkin dan berikan kasih pada setiap kata-kata yang kita tulis kalo sekarang mah pasti banyak diketik. Berikan harmoni tiap ketikan kita sehingga hasil ketikan kita bernada syahdu.

2. Jujur dalam menulis

Ini penting, jangan karena kita mau dipandang lebih lalu kita copy paste karya orang lain. Di dunia pasti jadi perkara , apalagi di akhirat. Sama saja kita mencuri hasil karya orang.  Berani jujur, hebat.

Bila dilihat tulisan saya ini, saya tidak begitu nulis. Saya baca dari beberapa portal web agar yang saya bagikan ada dagingnya. Bukan gajih atau tulang kering. Jangan lupa juga mencantumkan referensi dari mana sumbernya.

3. Jangan mau dibatasi ukuran

Untuk ini sebenarnya relative, kenapa relative. Karena sebagian penerbit atau  media cetak pasti punya batasan berapa halaman atau kata yang bisa diterima. Berhubung  pada kolom media cetak yang disediakan.

Tapi di sini yang saya maksud bila menulis jangan ada paradigm atau dogma kita harus sekian halaman, jangan. Tuliskan semua yang ada di imajinasi tumpahkan semua. Bila lebih bisa kita pecah tulisan kita tersebut dan berseri dah tulisan nya. 

4. Percaya diri

Inilah hal terpenting, secantik apapun wanita akan terlihat jelek bila dia tak percaya diri. Sejelek apapun pria pasti bisa dapat wanita cantik bila percaya diri. Begitu juga dalam menulis, jangan sama kan kita dengan mereka.

Mereka yang sudah biasa menulis pasti perbendaharaan kata nya sudah pasti banyak malah membludak sedangkan kita yang baru akan terjun pasti perbedaharaan kata terbatas dan hanya itu dan itu saja.

Lalu bagaimana, memainkan kata kata yang kita punya dan percaya diri merangkai kata kata tersebut. Jangan minder bila di point pertama kita harus perlakukan tulisan seperti anak, masa sama anak sendiri kita ga percaya.

5. Tumpahkan

Maksud di sini, tuliskan saja. Jangan mikir ini artinya apa, nyambung ga ya. lalu bagus ga nih, sepanda kah kata – katanya . Sudah jangan banyak mikir, apa yang dirasakan apa yang ada dikepala tuliskan.

Setelah semua tertuang, telah tumpah semua ide  dalam paragrap baru kita kurasi sendiri. Bila tak indah di ubah,  bila tak sepadan disesuaikan.

Saya pernah membaca posting di sebuah instgram yang mengutip dari penyair terkemuka. Siapa yang nggak tahu Sapardi Djoko Darmono.

Walau konteksnya beda tapi makna nya sama, Kata katanya begini  “Puisi itu untuk dinikmati, Nggak usah mikir. Ini artinya apa,itu artinya apa nikmati saja”.

Prosa juga sama tapi kembali lagi kemana prosa kita berhaluan, fiksi kah atau non fiksi. Tuangkan dulu semua, baru kita timang timang isinya.

Mungkin baru segitu rupanya dapat saya bagikan. Kurang lebih mohon maaf, tak lupa untaian terima kasih saya haturkan kepada kawan-kawan FLP Cabang Kab Sukabumi yang kata orang Sunda nya mah “Nyurung keun” saya menulis artikel.

Bila ada salah di kata , jangan lupa ditulis di kolom komentar saja. Bila ada manfaat dirasa, sudi kiranya dishare ke seantero negeri. Terimakasih

Parungkuda, 18 Januari 2021

D.lazwardy

Next Post Previous Post
2 Comments
  • Aldebaran KW Super
    Aldebaran KW Super 18 Januari 2021 pukul 08.53

    Wah. Menarik nih infonya. Saya jadi tahu dong perbedaan prosa dengan puisi. Makasih FLP. Izin pamit nyari penggantinya Andin

  • Sulaeman Daud
    Sulaeman Daud 18 Januari 2021 pukul 15.48

    Wah harus sering-sering nih baca postingan FLP KABSI agar bisa banyak akses ilmunya

Add Comment
comment url