POTENSI MANUSIA SEBAGAI PEMIMPIN

Potensi Manusia sebagai pemimpin

Assalamu'alaikum sahabat literasi, sahabat FLPkabsi.

Bincang Organisasi kali ini akan membahas tentang Potensi Manusia Sebagai Pemimpin. Emm, nampaknya bakalan jadi perbincangan yang cukup serius nih. pantengin yuk.

Potensi Manusia Sebagai Pemimpin

Oleh : Sulaeman Daud, S.Pd

Pernahkah kita berpikir kenapa kita diciptakan ke dunia? Bahkan tidak pernah terpikirkan bagaimana kita bisa lahir.

Secara biologis sebagaimana yang sering kita dapatkan pengetahuan penciptaan manusia, melalui sebuah pertemuan sederhana antara sel sperma dan ovum di dalam sebuah rahim seorang ibu.

Tapi, apakah benar sesederhana itu? mungkin ada hal lain atau tujuan lain dari penciptaan manusia ini sehingga bukan sekadar untuk keberlangsungan hidup seseorang. 

Siapa yang bertanggungjawab atas terciptanya manusia yang telah mendominasi bahkan menjadi populasi makhluk bergerak terbesar. Angkanya bukan lagi ratusan juta, bahkan hingga milyaran manusia tersebar di seluruh dunia. 

Perlukah kita bertanya kepada manusia pertama, kenapa dia lahir sehingga beranak pinak dan menguasai dunia? Pertanyaan selanjutnya akan muncul siapa manusia pertama tersebut?

Charles Darwin dengan teori evolusinya, mengatakan bahwa manusia merupakan hasil dari pada evolusi kera yang kemudian berwujud manusia (homo sapien) sayangnya, pernyataan ini tidak kuat dan banyak yang menentang pernyataan kontroversial tersebut. 

Pasalnya, jika manusia merupakan evolusi daripada kera faktanya kera masih ada dan keberadaannya tetap eksis di dunia ini. Kemudian, pakar-pakar sejarah masih terus menggali kebenaran teori tersebut dan sulit sekali untuk membuktikannya. 

Terlepas dari kebenaran manusia saat ini merupakan bagian dari manusia purba sejenis kera. Munculah agama memberikan jawaban-jawaban atas keresahan mengenai siapa manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan. Di samping itu, agama juga memberikan jawaban kenapa manusia diciptakan ke dunia. 

Islam sebagai agama yang dianut oleh satu milyar lebih populasi manusia di dunia ini, senantiasa memberikan penjelasan bahwa manusia pertama yang diciptakan adalah Adam as.

Adam diciptakan merupakan bagian dari rencana Tuhan untuk memberikan kesejahteraan akan kehidupan di dunia. Meskipun pada kenyataannya, manusia saat ini jauh dari kata mensejahterakan kehidupan di dunia. 

Kontroversi

Justru, kehidupan manusia dipenuhi dengan kontroversi antara ia dengan dirinya sendiri, dan begitu pula dengan lingkungannya. 

Rupanya, sifat kontroversi manusia ini sudah muncul sejak awal kelahiran Adam. Sebagaimana difirmankan Allah SWT, dalam surah Al Baqoroh ayat 30.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi” mereka berkata : “mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah : 30)

Ayat tersebut menjadi dasar awal dari pada penciptaan manusia, dengan tujuan bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk menjadikan sebagai khalifah fil ardh.

Khalifah

Dari satu ayat tersebut kalimat khalifah menjadi sangat menarik karena mengandung makna yang sangat luas dan urgen dalam kehidupan manusia. 

Pada dasarnya, kalimat khalifah  ini berasal dari bahasa arab yaitu  kha-la-fa yang artinya “datang kemudian”. Kalimat tersebut disematkan kepada sahabat Nabi yang menggantikan Nabi Muhammad SAW.

yang disebut khalifah kemudian, makna tersebut mengalami perluasan makna yang  berarti pemimpin. 

Hal ini menjelaskan kepada manusia bahwa, salah satu tujuan dari penciptaan manusia adalah memimpin kehidupan di dunia. Jika, memperhatikan dewasa kini pada kenyataannya memang manusialah yang memiliki kemampuan untuk memimpin kehidupan di dunia ini. 

Memimpin kehidupan sosial, beragama, ekonomi dan sebagainya. Dengan demikian, ini sangat meyakinkan kita bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Potensi tersebut telah melekat pada diri manusia jauh sebelum manusia ini menjadi banyak dan beranak pinak. 

Potensi manusia sebagai khalifah fil ardh tidak mengikat pada gender tertentu baik itu laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan dan hak yang sama dalam memimpin dan menentukan nasibnya sendiri.

Potensi ini hadir dan menjadi pengingat bagi umat Islam untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang baik sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT. dan kesejahteraan di alam dunia dapat terwujud. 


Next Post Previous Post
2 Comments
  • Dede Abdulah Rosidin
    Dede Abdulah Rosidin 22 Januari 2021 pukul 16.41

    Mantap bang.

    • Fira Ibrahim
      Fira Ibrahim 22 Januari 2021 pukul 18.02

      Asyiap. Nuhun sudah mampir ya Kak

Add Comment
comment url