Merayakan Milad ke-24 FLP ala Cabang Kabupaten Sukabumi

Milad FLP ke-24
Milad FLP ke-24

Milad ke-24 FLP ini dirayakan dengan acara yang luar biasa oleh FLP Cabang Kabupaten Sukabumi.


Forum Lingkar Pena (FLP) cabang Kabupaten Sukabumi merayakannya acara milad ke 24 dengan dihadiri oleh beberapa ranting FLP di Kabupaten Sukabumi seperti ranting Cicurug, STAI Kharisma, Surade dan lain-lain. 

Adapun acara ini diawali dengan pembukaan dan sambutan dari beberapa panitia acara dan pengurus organisasi. 

Pena itu Senjata

Sambutan : Ustaz Salman Alfarisi

Merujuk pada pembahasan yang disampaikan oleh Ustaz Salman Alfarisi saat mengisi sambutan, beliau menjelaskan bahwa seruan untuk berdakwah melalui tulisan itu tercantum pula dalam Alqur’an. Tepatnya surah Al-Qalam, yang artinya adalah pena.

Salah satu hal yang bisa kita garis bawahi dari untaian kalimat indah beliau saat menuturkan perihal keajaiban sebuah tulisan adalah bahwa pena itu senjata. 

Jika kita tidak bisa berperang membela kebenaran dengan mengangkat senjata, maka kita bisa berperang membela kebenaran dengan mengangkat pena.

Intisari mengangkat pena di sini merupakan metafora berupa dakwah melalui tulisan. Sebuah karya yang menginspirasi dapat pula membangkitkan semangat juang bangsa atau sebaliknya.

Melalui sebuah tulisan, seseorang bisa saja membangkitkan keberadaban umat atau menghancurkan tiang kokoh atau pondasi bangsa. Pena seorang penulis itu ajaib. Goresannya bisa mengguncang dunia.

Kendati demikian maka perlulah kita menanamkan kebaikan terhadap tulisan agar bisa menjadi ladang pahala dan ibadah dalam mensyiarkan ajaran islam dan menyebar kebaikan. 

Pelantikan Anggota FLP Ranting Cicurug

Pelantikan FLP Ranting Cicurug

Masih dalam rangkaian Milad ke-24 FLP. Cabang Kab. Sukabumi secara simbolis melantik salah satu rantingnya yaitu FLP Ranting Cicurug. 

Pada kegiatan itu, tampak Kang Dzikri selaku Ketua FLP Ranting Cicurug memandu anggotanya untuk mengucapkan janji.

Keberadaan ranting ini ke depan diharapkan akan menampung banyak anggota untuk menciptakan Kabupaten Sukabumi yang mencintai literasi.

Parade Puisi

Milad FLP
Parade Puisi : Teh Helwa Assyauqi 

Perayaan milad yang diadakan oleh FLP cabang Kabupaten Sukabumi di Foodcourt Story Pool Ball, Parungkuda juga melestarikan sastra lewat parade puisi.

Parade puisi ini dibacakan oleh beberapa anggota forum lingkar pena bahkan ketua cabang FLP pun ikut mengapresiasi.

Milad FLP ke 24
Foto Parade Puisi : Kang M Imam Maulana

Milad FLP ke 24
Foto Parade Puisi : Kang Aldi


Berikutnya, setelah sesi parade puisi, kemudian dilanjutkan dengan acara bedah buku,”The Thief in a Garden of Spring” karya penulis muda bernama Ifthikar Ikhdza atau yang akrab disapa Kang Ikal. 

Bedah Buku A Thief in a Garden of Spring

Bedah Buku : Kang Ikal dan Teh Emi

Pada bedah buku karya Kang Ikal ini, banyak sekali yang bisa kita petik hikmah di baliknya. Entah itu berupa catatan seputar kepenulisan ataupun berkisah seputar intisari buku. 

Melalui sesi tanya jawab ketika bedah buku, diperoleh kesimpulan bahwa hidup itu berproses. 

Kehidupan merupakan proses yang teramat panjang dan tak berkesudahan.

Ketika menjejaki masa tersebut, tak jarang kita terluka, kecewa dan patah yang benar-benar nanah tatkala kenyataan tak sesuai ekspektasi. 

Bermacam reaksi juga kerap kita tampilkan sebagai pelarian dari kekecewaan. Ada yang mengarah pada hal negatif dan ada pula yang mengarah pada jalan positif. Seperti halnya penulis muda ini memilih jalan tenggelam dalam tulisan dan lebur bersama karya-karya ketika patah itu bernanah.

Tatkala luka mengepung sebongkah asa dalam dirinya. Kang Ikal menyelipkan satu pesan yang tersirat dalam narasi cerita bahwa kelak manusia akan dimanipulasi oleh kehidupan dan mimpi yang terbelah ketika patah.

Maka, ketika kita benar-benar menyerah maka bangkit dari musibah adalah pemisah antara impian dan kenyataan. Penulis juga menggabungkan antara kisah romansa dengan ilmu-ilmu ilmiah, psikologi juga filsafat yang luar biasa. 

Sebuah narasi yang cukup manis misalnya pada paragraf yang diutarakan tokoh bernama Hann pada Johan, dua lelaki yang muncul sebagai antitesisnya yang rumit. 

Dialog tersebut yaitu.

“Aku ragu jika manusia dapat merasakan apa itu cinta. Sebaliknya, aku lebih percaya jika perasaan yang muncul itu hanyalah akibat dari reaksi bio-kimia yang terjadi dalam tubuh seseorang. Atau dengan kata lain, tak ada yang namanya cinta di dunia ini. Sejak awal, manusia hanya dimanipulasi oleh reaksi-reaksi dalam tubuhnya sendiri.” 

Cuplikan dialog pada novel “A Thief in the garden of spring” ini sekilas saja sudah menyimpan banyak rahasia di dalamnya. Kita bisa mengetahuinya hanya dengan menyelami isinya.

Karya yang ditulis dengan riset selama hampir tiga tahun ini merupakan hal yang luar biasa untuk dipelajari dan dijadikan renungan. Cerita yang ditulis bisa saja sebuah fiksi, namun bukan berarti harus cacat logika dan tidak berdasarkan pada data-data atau fakta di lapangan.

Bukan berarti kita tak memerlukan sebuah riset yang mendalam ketika mulai menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan.

Buku dari penulis muda ini memang sebuah karya yang menarik untuk dibaca, terutama oleh para kaula muda yang kerap dibutakan asmara dan terjerumus wewangian dosa. 

Syukuran Milad ke-24 FLP

Milad FLP ke 24


Usai sesi bedah buku, semua anggota tim forum lingkar pena (FLP) cabang kabupaten Sukabumi juga menggelar acara syukuran dengan potong tumpeng. Hal ini diwakili langsung oleh ketua forum lingkar pena cabang kabupaten Sukabumi yaitu Sulaeman Daud atau yang akrab disapa Kang Sule.

Sebelum acara potong tumpeng ini tak lupa pula diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Ustaz Salman Alfarisi sebagai pengurus pondok pesantren Darul Yusr juga sebagai salah satu anggota dan penasehat cabang FLP kabupaten.

Seluruh rangkaian acara usai kemudian ditutup dengan doa dan harapan-harapan serta ajakan untuk tetap menyebarkan kebaikan dan berdakwah. 

Untuk kali ke sekian, para pengurus di FLP cabang kabupaten Sukabumi juga selalu berusaha menyediakan ruang dan waktu untuk menggerakkan organisasi dan tetap berfokus pada pemberdayaan serta kesejahteraan anggota. 

Teruslah berjuang di jalan dakwah ini, FLP! Berbakti, berkarya, berarti! 

Sebagian Anggota FLP Ranting STAI Kharisma



Next Post Previous Post
3 Comments
  • Helwa Assyauqi
    Helwa Assyauqi 1 Maret 2021 pukul 15.46

    Uwuwuwu kerenn..
    Berbakti, berkarya, berarti!!

  • Sulaeman Daud
    Sulaeman Daud 1 Maret 2021 pukul 22.45

    Mantappp kemesraan ini
    .... Janganlah cepat berlalu

    • Fira Ibrahim
      Fira Ibrahim 2 Maret 2021 pukul 06.41

      Hatiku damai, jiwaku tenang bersamamu akang. Hehe

Add Comment
comment url